1.4.13

Out of sight, out of mind. Tak kenal maka tak sayang, pepatah itulah yang tepat untuk menggambarkan perasaan saya terhadap lagu-lagu dari sebuah negeri yang mendapat julukan Negeri Ginseng. Bagi saya, mendengarkan lagu berbahasa asing itu bukanlah hal yang menyenangkan jika sama sekali tak mengenal bahasanya, apalagi sepatah kata pun tidak. Hal tersebutlah yang membuat saya tidak ikut terseret "Korean Wave", karena simpel saja, saya tidak mengenal bahasa Korea. Berbeda dengan lagu-lagu berbahasa Inggris dan Jepang (banyak yang saya suka), lagu-lagu berbahasa Korea terdengar lebih seperti orang menggumam tidak jelas, (sekali lagi, itu karena saya tidak mengenal sepatah kata pun dari bahasa Korea) sedangkan lagu berbahsa Inggris dan Jepang, masih ada kata-kata yang dapat saya tangkap dan sedikit banyak paham artinya. 

Namun belakangan ini saya jatuh cinta pada sebuah lagu yang notabenenya lagu Korea. Sebenarnya saya tidak tahu versi aslinya, karena saya mengenal lagu itu ketika dibawakan secara instrumental dalam sebuah video di youtube.com, oleh seorang violinis berdarah Korea yang telah lama menetap di Amerika Serikat. Lagu yang indah itu merupakan sebuah original soundtrack  dari sebuah serial drama berjudul "The Moon That Embraces the Sun".

Entah seperti apa versi asli dari lagu itu, namun saya menangkap sebuah ke-mellow-an dalam lagu tersebut yang ironisnya, terdengar indah dan membuat saya jatuh cinta. Saya dengarkan berulang-ulang, dan tetap saja terdengar indah. Lalu saya bertanya pada diri saya sendiri, "apakah saya akan jatuh cinta pada lagu ini jika saya mendengarkan versi aslinya yang tentu saja akan berbahasa Korea?". Pertanyaan yang masih menjadi misteri hingga note ini selesai saya tulis.



0 comments: