26.3.13

Wahai Hari Esok, mengapa tampak begitu mengerikan wajahmu?

Apakah memang seseram itu wujud aslimu?
atau hanya aku yang terlalu takut menghadapimu?

Aku diberitahu oleh Pikiran Baik yang bertamu pada Hari Ini, bahwa mungkin saja kau akan lebih ramah dan lebih sopan padaku jika aku tidak mengijinkan Kekhawatiran menjemputmu....
Dia juga bilang, bahwa aku harus menjemputmu bersamanya agar Cemas dan Prasangka tak mengusik kedatanganmu.
Pikiran Baik memang bijak, dia memberi saran yang membuatku senang berkenalan dengan Optimis.

Tetapi, Hari Kemarin masih menakut-nakutiku dengan taring tajamnya yang siap mengoyak-ngoyak perasaanku seperti ketika dulu ia menyakitiku. Ia bilang bahwa kau juga memiliki taring yang setajam miliknya.

Aku beringsut, mencoba menjauh dari Hari Kemarin, tetapi aku juga enggan mendekatimu wahai Hari Esok.

Pikiran Baik sedang lelah rupanya, ia tertidur di dalam pelukan Lamunan.

Jadi, siapa yang akan menguatkan aku untuk bertemu Hari Esok jika Pikiran Baik ku sedang tertidur sementara Hari Kemarin ku masih membayang-bayangiku dengan kesakitan?

Menjelang Pagi dalam Keresahan.

0 comments: